You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kampung Rama Dewa
Kampung Rama Dewa

Kec. Seputih Raman, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung

SELAMAT DATANG DI WEB KAMPUNG RAMA DEWA

Sosialisasi Pembuatan Pestisida Alami, Pemanfaatan Limbah Organik, Dan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Untuk Menjadi Hidroponik Sederhana Oleh Mahasiswa KKN ITERA Periode Ke-XII

Administrator 15 Januari 2024 Dibaca 90 Kali
Sosialisasi Pembuatan Pestisida Alami, Pemanfaatan Limbah Organik, Dan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Untuk Menjadi Hidroponik Sederhana Oleh Mahasiswa KKN ITERA Periode Ke-XII

Telah terlaksana sosialisasi pada bidang pertanian yang mana sosialisasi tersebut mencakup beberapa topik yaitu pembuatan pestisida alami, pemanfaatan limbah organik berupa daun kering untuk dijadikan kompos, dan pemanfaatan limbah botol plastik untuk menjadi hidroponik sederhana. Sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswa KKN ITERA pada tanggal 15 Januari 2024 yang bertempat di lahan pertanian Kelompok Wanita Tani (KWT).

Sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) terkait beberapa pemanfaatan limbah rumah tangga untuk dijadikan produk pertanian, keunggulan produk olahan dengan produk yang terjual di pasaran, dan proses pembuatan produk pertanian yang mungkin dapat diaplikasikan pada lahan pertanian nantinya. Sosialisasi ini juga dilakukan untuk memberi kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang mungkin dapat diaplikasikan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, dan kegiatan sosialisasi ini juga mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang dapat dijadikan produk pertanian berkelanjutan.

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga, dan juga kotoran. Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak ditanggulangi maka dapat berpotensi mencemari lingkungan. Hal ini yang melatarbelakangi diadakannya sosialisasi ini. Sosialisasi pertama yaitu pembuatan pestisida alami, pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dapat digunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman. 

Pestisida yang dibuat berbahan dasar kulit bawang dan sereh, kulit bawang mengandung senyawa acetogenin dan flavonoid kedua senyawa tersebut berfungsi sebagai penghambat sistem respirasi hama, sehingga hama akan mati karena kesulitan bernafas. Sereh mengandung senyawa Citronella yang tidak disukai kutu- kutuan dan serangga hama lain. Proses pembuatan pestisida hanya dilakukan perendaman pada kulit bawang dan sereh selama 2-3 hari, lama perendaman mempengaruhi lamanya terbunuh hama di tanaman. 

Sosialisasi kedua yaitu pembuatan pupuk kompos dari daun kering, daun kering dimanfaatkan untuk menjadi kompos karena daun kering mudah terurai selain itu daun juga memiliki kandungan yang sangat baik untuk tanaman. Daun kering mengandung unsur nitrogen (N) yang memiliki potensi untuk dijadikan pupuk kompos. Unsur nitrogen ini merupakan unsur makro yang dibutuhkan tanaman untuk pembentukan klorofil. Pembuatan pupuk kompos selain menggunakan daun kering juga menggunakan EM4 yang mana EM4 ini mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah, jika pada proses pembuatan pupuk kompos EM4 berfungsi untuk mem fermentasi dan mendekomposisi daun dengan cepat. Proses pembuatan dilakukan dengan mengumpulkan dan mencacah daun kering seukuran 1-2 cm, setelah dicacah dibuat larutan dengan campuran EM4 dan gula merah yang mana fungsi gula merah adalah untuk sumber makanan bakteri penghancur, kemudian larutan tersebut dilumuri pada daun yang sudah dicacah, lalu didiamkan dengan ditutup rapat agar tidak adanya udara yang masuk, dan tunggu hingga 2 minggu.

Sosialisasi ketiga yaitu pembuatan hidroponik sederhana menggunakan botol plastik bekas yang dimanfaatkan sebagai wadah media tanam tanaman seperti kangkung bayam dan sawi hijau. Botol plastik dijadikan alternatif dalam pembuatan hidroponik sederhana karena dapat  memakai barang yang tidak terpakai seperti botol plastik bekas dan sabut kelapa. Hidroponik sederhana juga dapat menghemat lahan yang digunakan karena dapat disusun bertingkat, selain itu dengan menggunakan sistem hidroponik sederhana tanaman lebih sehat karena tidak ditanam menggunakan media tanah melainkan sabut kelapa. Proses pembuatan dilakukan dengan memotong botol plastik menjadi 2 bagian, bagian atas botol dilubangi supaya akar tanaman dapat mencari sumber air lalu botol plastik bagian atas dipasang secara terbalik tanpa menggunakan tutup botol. Urai sabut kelapa sebagai media tanam pengganti tanah untuk tanaman lalu susun ke dalam botol yang sudah jadi beri air ke dalam botol usahakan bagian bawah sabut kelapa terendam air. Benih tanaman dapat disemai terlebih dahulu atau langsung disemai ke dalam hidroponik sederhana. 

 

Penulis : (Mahasiswa KKN ITERA  Periode Ke-XII)